Serba Celoteh Dari Admin


  1. Tulisan, cerita didalam blog ini, semua ditulis oleh admin sendiri. Untuk publish ulang, copy cerita, silahkan tinggalkan backlink ke blog ini. Ingat, berpikir dan menulis itu butuh waktu dan tenaga, hargai jerih tenaga dan pikiran orang lain

  2. Jikalau ada kesamaan cerita, nama, tempat dan kejadian didalam cerita yang admin tulis, semua hanyalah kesamaan belaka. Semua inti cerita disini adalah hasil dari inspirasi lingkungan dan kehidupan admin sendiri

  3. Untuk yang ingin memberikan ide cerita, menyumbangkan cerita, silahkan untuk menghubungi admin langsung pada kontak page yang tersedia

  4. Admin ucapkan terima kasih sudah mampir dan membaca cerita di blog ini. Semoga semua cerita ini membawa hal positif untuk hidup kita. Thanks a lot :)


Dia, Sahabatku

cerpen - Dia, Sahabatku
Terbangun aku oleh suara dering alarm di ponselku. Dengan nyawa yang berlum terkumpul aku mencari-cari ponsel yang biasanya aku letakkan diatas bantalku. Kulihat alarm apakah yang berbunyi di jam 2 pagi dini hari. agak silau mataku melihat layar di ponselku, sebuah tulisan disana mengingatkan aku pada temanku sekelas yang menurut tulisan itu sedang berulang tahun. Aku sudah tidak bisa melanjutkan tidurku lagi karena bunyi alarm tadi, kucoba bangkit dari tidurku dan duduk didepan meja kecil dimana laptopku berada.
Kunyalakan laptopku sambil memikirkan apa yang akan aku lakukan, ada sebersit rasa ingin menghubungi orang yang berulang tahun, namun ragu menderaku.

Teringat akan sebuah kenangan tidak enak beberapa bulan lalu, dimana aku meladeni temanku itu yang aku tahu kenapa dia melakukan hal menyakitikan untuk wanita. Bermain taruhan untuk pengakuan cinta dari wanita.
Aku akhirnya mengirimkan BBM padanya mengucapkan selamat ulang tahun, tak ada kata spesial, mungkin terlalu hambar malahan, dan tak lama dia merespon BBM ku mengucapkan terima kasih. Akupun melanjutkan pada layar di depanku.

**

Agak telat aku datang ke kampus hari ini, namun untunglah dosen belum lama masuk ke ruangan hingga aku tidak terlalu malu untuk mengikuti kelas hari ini. Belum ada 10 menit aku duduk aku merasa ada yang menendang sepatuku dari belakang, aku menoleh sejenak. Dibelakangku Andi menatapku tak berkedip.
"Kenapa" tanyaku agak berbisik
Dia mengangsurkan secarik kertas padaku, dan aku membacanya "Ayo makan setelah ini" dan aku menengok kebelakang sebentar, tatapannya sepertinya serius. Lalu aku tuliskan beberapa kata di kertas itu. "Aku ngga bisa, aku harus ketemu Bu Rita, maaf, lain kali ya" dan kuberikan kertas itu padanya. Aku tidak melihatnya lagi sampai pelajaran selesai, dan dia pun tidak memberikan lagi kertas padaku.

Dosen dan beberapa teman sudah ada yang keluar dari ruangan, aku memasukkan buku catatanku ke dalam tas dan mengeluarkan tugas yang diberikan oleh Bu Rita, dosen Komputerku. Ketika aku bangkit dari kursi, mendadak tanganku di cekal dari samping. Andi berdiri didepanku. Urung aku berdiri sambil menatapnya tajam.
"Aku ingin makan dan bicara padamu" ucapnya
"Aku kan bilang ada urusan sama Bu Rita" jelasku
"Aku tunggu sampai selesai" Andi melepaskan tanganya, agak risih juga karena beberapa teman melihat padaku dan Andi
"Aku ngga bisa janji, nanti saja aku hubungi kalau sudah selesai urusanku" Aku bangun dan kutepiskan Andi dari hadapanku. Aku berjalan keluar ruangan dan menuju ke lantai bawah hingga sampai di depan ruangan Bu Rita.
Sengaja aku buat lama ngobrol dengan Bu Rita, aku memang dekat dengan Dosen Komputerku ini, karena diantara mahasiswa yang ikut kelas Komputer aku lah yang paling cepat mengikuti pelajaran beliau. Aku keluar ruangan setelah Bu Rita hendak mengajar untuk anak semester 3.

Aku keluar dari gedung jurusan Informatika dengan cepat, kulihat diatas motorku sudah duduk orang yang aku hindari, namun sepertinya sudah tidak bisa aku balik arah, dia sudah melihatku. Dan dengan terpaksa aku menuju ke motorku di parkirkan
"Kamu mau ajak aku makan kemana?" tanyaku pada Andi, karena aku yakin aku sudah tidak bisa menolak dia, dan dia pasti tau apa yang aku pikirkan kalau aku hendak menghindari dia hari ini.
Andi menyeret tanganku, beberapa langkah aku berhenti "Nggak usah kau tarik aku juga ikut, lepasin tanganmu Ndi" ucapku
Dia melepaskan tangannya, dan kembali berjalan. Sampailah aku di dekat mobilnya, kubuka pintu dan aku duduk di sana. Kami hanya diam diperjalanan, entah kemana dia akan membawaku. Sampailah akhirnya di tempat parkir yang aku tidak yakin dia mengajakku kesini untuk makan. Mobil berhenti namun aku tidak bergeming dari duduk.
"Kamu mengajakku makan atau kencan?" tanyaku pada Andi, karena aku dan dia sekarang berada di parkiran dekat pantai
"Dua-duanya" jawabnya singkat "Ayo keluar" ucapnya melanjutkan
Agak malas aku keluar dari mobil Andi. Kutinggalkan Andi dan aku menuju pantai yang jaraknya sudah tidak terlalu jauh. Andi menyusulku kemudian.
"Met ulang tahun ndi " ucapku setelah dia ada di sebelahku "Aku ngga bisa kasih kado apa-apa "
"Kamu mau ikut kesini sudah jadi kado buatku " ucapnya sendu
Aku tertawa getir "Baiklah, khusus untuk hari ini, kau ingin aku bagaimana untukmu "

** .... Bersambung .... **